Sabtu, 18 Januari 2014

High kV Teknik (Teknik kV Tinggi)


A.    Latar Belakang

Zaman era globalisasi saat ini kemajuan ilmu pengetahuan khususnya di bidang kesehatan telah mengalami perkembangan pesat, salah satunya di bidang radiologi. Radiologi memegang peranan penting dalam upaya menegakkan diagnose suatu penyakit. Dalam menentukan suatu jenis pemeriksaan radiologi, klinis pasien menjadi penting, sebagai upaya penegakan diagnose. Untuk mendapat hasil foto radiografi yang baik di butuhkan prosedur pemeriksaan yang tepat dan dituntut kerjasama antara radiografer dengan pasien maupun  keluarga pasien.
Salah satu teknik yang digunakan dalam pemeriksaan radiografi adalah kV optimum. Teknik kV Optimum adalah salah satu prosedur teknik radiografi untuk mengetahui nilai kV tertinggi yang masih dapat membedakan gambaran tulang dan jaringan lunak, tujuannya untuk mengurangi penggunaan mAs agar lebih kecil dari pada faktor eksposi yang biasa digunakan dengan kV sedang, dengan cara memanfaatkan tegangan (kV) tinggi dan menurunkan nilai mAs untuk menghasilkan gambaran radiografi yang sama dengan kondisi kV standard pada sebuah pemeriksaan radiologi.
Penggunaan kv optimum adalah salah satu yang biasa digunakan untuk pemeriksaan tertentu tergantung pada ukuran dan ketebalan dari objek tersebut, serta pemberian nilai mAs juga disesuaikan untuk organ yang diperiksa untuk menghasilkan gambaran yang optimal dengan dosis serap yang rendah.
Di bidang radiologi penggunaan teknik kV optimum sudah dilakukan di beberapa pemeriksaan, salah satunya adalah pemeriksaan thorax dan sella tursica. Oleh karena kV optimum sangat berpengaruh terhadap dosis yang diterima oleh pasien, maka pada makalah ini kami memaparkan atau menjelaskan tentang pemanfaatan serta penggunaan kv optimum.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apa yang dimaksud dengan kV Optimum pada teknik radiografi?
2.      Apa tujuan dari penggunaan kV optimum?
3.      Jenis pemeriksaan apa saja yang dapat di lakukan dengan menggunakan kV Optimum?
4.      Apa saja kelebihan dan kekurangan dari kV optimum?
5.      Apa saja hal - hal yang harus diperhatikan saat penggunaan teknik kV optimum?
6.      Apa hubungan mAs terhadap gambaran dan hubungan mAs terhadap kV?
7.      Berapa jumlah dosis serap yang diterima pasien dengan variasi kV optimum yang digunakan?

C.    Tujuan

Untuk mengetahui teknik penggunaan kV optimum pada pemeriksaan radiografi, mengetahui jenis pemeriksaan apa saja yang dapat di lakukan dengan menggunakan kV optimum, serta fungsinya.
A.   Pengertian
Teknik kV optimum merupakan suatu pengembangan teknik radiograf dengan menaikkan nilai kV dari kV standar (kV yang secara umum digunakan untuk membentuk suatu radiograf dan mampu menghasilkan informasi diagnostik). Tegangan tabung (kV) yang digunakan maksimal 90 kV. (Carrol (1985)
Teknik kV optimum adalah teknik radiografi yang menggunakan faktor eksposi kV maksimal 90 kV, sehingga perbedaan densitas antara tulang , jaringan, dan udara menjadi relatif homogen/sama. Teknik kV optimum ini biasa digunakan pada pemeriksaan thoraks secara rutin, karena bisa menampakkan lapangan paru dan mediastinum lebih detail. Dengan teknik kV optimum, dosis radiasi yang diterima pasien kecil karena dengan bertambahnya kV maka daya tembus sinar-X semakin kuat, sehingga semakin sedikit sinar-X yang diserap oleh bahan (kulit). (Bushong, 1988)
Teknik kV optimum merupakan teknik yang sangat mengutamakan waktu eksposi yang sangat rendah. Teknik ini sangat efektif untuk mengontrol ketidaktajaman karena pergerakan dari objek yang tidak disengaja dan menyebabkan gambaran menjadi kabur. Teknik High kV dapat digunakan untuk pemeriksaan angiografi karena memerlukan waktu yang singkat, dan juga pada teknik pemeriksaan tulang. Teknik pada pemeriksaan tulang tidak boleh melebihi dari 100 kV. (Clark, 1974)
Variasi kV pada teknik permeriksaan adalah salah satu yang biasa digunakan  untuk  proyeksi tertentu tergantung pada ukuran ketebalan badan. Dan pemberian nilai milliampere-second juga disesuaikan untuk masing-masing badan yang diperiksa. Pemanfaatan sistem variasi kilovoltage harus mampu dalam penetrasi/daya tembus yang cukup dari bagian organ tersebut dan hasil tingkatan nilai kontras itu bisa diterima oleh radiolog.
kV yang optimal dapat digambarkan sebagai nilai kV yang cukup tinggi tetapi tidak terlalu tinggi untuk mengurangi kontras radiografi yang masih dapat membedakan gambaran tulang dan jaringan lunak. Nilai kV yang optimal diperlukan untuk setiap daerah anatomi. Radiografer berpengalaman cenderung untuk mengembangkan nilai-nilai kV optimal mereka sendiri.
Tujuannya adalah untuk menentukan kV yang akan menembus bagian tanpa mengorbankan kontras radiografi. Nilai kV yang optimal ditetapkan, kVp tetap / variabel mAs grafik teknik mengubah mAs untuk variasi ketebalan bagian anatomi. Karena sinar-X yang dilemahkan secara eksponensial, pedoman umum adalah untuk peningkatan 4cm ketebalan bagian memerlukan dua kali lipat dari mAs.
Selain itu ada beberapa rumus tentang pengolahan teknik kV, berikut rumus-rumus yang mendasari :
1. Van der plats
      - 15% nilai kV naik, maka mAs turun setengah
      - 15% nilai kV turun, maka mAs naik dua kali lipat
Contoh : kV dari 60 kV dengan 30 mAs jika ditambah menjadi kV = 69 kV, maka mAs menjadi 15 mAs tapi bila kita turunkan jadi 51 kV maka nilai mAs menjadi 60 mAs.
2. Rumus 10 kV Rule
     - Jika kV naik sebesar 10 kV, maka mAs akan berkurang menjadi setengahnya
     - Jika kV turun sebesar 10 kV, maka mAs akan naik menjadi setengahnya.

B.     Tujuan Penggunaan kV Optimum

·         Dilakukannya pemeriksaan dengan beberapa faktor eksposi yang berbeda khususnya dari kV (Kilo-voltage) dan mAs ini bertujuan untuk mengetahui berapa kV optimal yang masih dapat digunakan dalam pemeriksaan radiografi.
·         Untuk mengurangi penggunaan mAs agar lebih kecil dari pada faktor eksposi yang biasa digunakan dengan kV sedang, dengan memanfaatkan tegangan (kV) tinggi dengan menurunkan nilai mAs untuk menghasilkan gambaran radiografi yang sama dengan kondisi kV standard pada sebuah pemeriksaan radiologi.
·         Untuk mengurangi dosis radiasi yang diterima oleh pasien dan pekerja radiasi.
·         Untuk menambah pengetahuan tentang penggunaan kV optimum
·         Untuk mendapatkan gambaran yang homogen antara tulang, jaringan, dan udara dengan mendapatkan perbandingan densitas yang hampir sama.
·         Agar dapat meningkatkan batas densitas pada jaringan dan menghasilkan detail jaringan lebih baik pada radiografi.
·        Untuk mendapatkan perbedaan kontras tulang dan jaringan

C.    Teknik radiografi yang Dapat Menggunakan Teknik kV Optimum

Adapun pemeriksan yang dapat menggunakan teknik ini adalah :
- Tulang Cranium                          - HSG
- Abdomen                                    - Bronchografi
- Tulang Vertebrae                        - Angiografi
- Pelvis                                           - Cor-Analisa
- BNO-IVP                                   - Thorax Dewasa
- OMD                                           - Colecystografi
- Colon in Loop                             - Mylografi            

D.   Penggunaan kV optimum
Teknik kV optimum tepat digunakan untuk pemeriksaan (Byan GJ., 1979):
·           Radiologi obstetric, karena dapat mengurangi dosis dari ibu dan janin
·           Pada pemeriksaan HSG, karena dapat mengurangi dosis pada sistem reproduksi
·           Pemeriksaan yang menggunakan Barium dan menggunakan film rapid serial karena nilai mAs rendah akan mengurangi pemanasan tabung  
·           Lumbosacral lateral, karena rentang densitas yang tinggi sehingga akan didapatkan detail yang lebih jelas
·           Teknik kV tinggi tepat digunakan untuk pemerik-saan thoraks, karena dengan bertambah-nya kV yang digunakan daya tembus sinar-X juga ber-tambah, sehingga bagian-bagian mediastinal, retrocardial dan sela-sela intervertebra thorakal dapat terlihat

E.   Kelebihan dan Kekurangan kVoptimum
a.       Kelebihan dari kV optimum:
Ø  Penggunaan kV optimum akan meminimalkan dosis yang diterima oleh pasien, karena semakin kuat daya tembus sinar-X, sehingga semakin sedikit sinar-X yang diserap oleh bahan (pasien).
Ø  Peningkatan kV yang diimbangi dengan penurunan nilai mAs akan mengurangi pembebanan pesawat sinar-X sehingga umur pesawat lebih panjang.
Ø  Penggunaan waktu eksposi yang singkat akan memminimalkan ketidaktajaman akibat pergerakan
Ø  Penggunaan teknik kV optimum akan menghasilkan rentang densitas panjang sehingga datail yang dihasilkan tinggi.

b.      Kekurangan dari kV optimum
Ø  Memerlukan pesawat sinar-x yang memiliki kv besar
Ø  Radiasi hambur meningkat sehingga memerlukan grid beratio tinggi
Ø  Mengurangi detail dan kontras di struktur jaringan
Ø  Dosis yang diterima gonad besar pada pemeriksaan thoraks
Ø   Penetrasi atau daya tembus beresiko besar untuk pembuluh darah kecil
Ø  Detail pada tulang kurang terutama pada foto-foto tulang
Ø  Pada tomogram memiliki kontras yang kurang baik
Ø  Memerlukan peralatan tambahan khusus (Menurut Glenda J. Bryan)

F.     Hal - hal yang Harus diperhatikan Saat Penggunaan kV Optimum

1.      Perlu kV maksimal 90 kV
2.      Untuk mengurangi hamburan menggunakan grid dengan rasio tinggi 10:1 sampai dengan 12 :1
3.      Menggunakan kolimasi yang baik atau secukupnya sesuai dengan besar objek
4.      Kapasitas pesawat sinar-x minimal 500 mA
5.      Kaset Green sensitife dengan karakteristik Low speed
6.      Film Green sensitife dengan karakteristik Low speed

G.  Hubungan mAs Terhadap Gambaran
Kenaikan mAs akan diikuti dengan banyaknya jumlah elektron yang dihasilkan dan mempengaruhi banyaknya foton sinar-x yang dihasilkan atau dengan kata lain mAs berhubungan dengan kuantitas sinar-x yang dihasilkan, kuantitas sinar-x akan mempengaruhi densitas gambaran pada film yang dihasilkan, maka semakin tinggi mAs yang digunakan akan semakin tinggi densitas yang dihasilkan.

H.  Hubungan mAs Terhadap kV
Kenaikan mAs akan mengikuti kenaikan kV yang digunakan untuk menghasilkan sebuah gambaran pada film. Jika pada objek yang lebih tebal, supaya sinar-x bisa menembus objek tersebut dengan baik, maka akan digunakan kV yang lebih tinggi. Karena kV yang digunakan lebih tinggi maka untuk mengimbanginya digunakan juga mAs yang lebih tinggi (Ball and Price, 1990). Misalnya pada pemeriksaan os manus diberikan kV sebesar 44 dan mAs sebesar 4, maka jika dilakukan pemeriksaan thorax akan diberikan kV sebesar 58 dan mAs sebesar 6.
Pada kisaran kV tertentu antara 60-80 kV terdapat kecenderungan semakin tinggi kV yang digunakan akan semakin menurun mAs nya. Hal ini didasarkan pada aturan 10 kV (10 kV’s Rule). Aturan 10 kv menyebutkan bahwa jika kV naik 10 kV, maka mAs akan turun 50% dari semula dan jika kV turun 10 kV.

Kode Smiley Untuk Komentar


:a   :b   :c   :d   :e   :f   :g   :h   :i   :j   :k   :l   :m   :n   :o   :p   :q   :r   :s   :t  

2 komentar: